Tagihan ponsel yang membengkak saat sedang traveling tentu akan menyusahkan traveler. Ada baiknya Anda memerhatikan 7 tips berikut ini agar tagihan tidak membengkak saat liburan ke luar negeri.
Bepergian ke luar negeri baik untuk liburan atau bisnis, tentunya traveler tidak akan lepas dari ponselnya, baik untuk menelpon dan aplikasi sosial media. Dari Huffington Post, Rabu (17/7/2013), berikut 7 cara agar tagihan selular Anda tidak bengkak saat traveling ke luar negeri:
1. Matikan roaming data
Batasi pengunduhan data Anda dengan memakai pilihan Wi-Fi saja. Dengan mematikan roaming atau memilih mode pesawat, Anda harus selalu menggunakan hotspot Wi-Fi untuk mengakses website.
2. Matikan aplikasi dan update otomatis
Ini akan sangat menghemat tagihan. Bila tidak dimatikan aplikasi dan update otomatis, ponsel Anda akan tetap menghisap data bahkan ketika ponsel tidak digunakan. Matikan update email otomatis dan Anda akan dapat memeriksa email menggunakan Wi-Fi bila Anda mendapat hotspot.
Matikan juga pesan suara untuk menghindari kena roaming untuk panggilan telepon masuk yang bahkan tidak Anda jawab. Serta matikan aplikasi yang terus memperbarui dan memakan penggunaan data setiap hari.
3. Sewa mobile hotspot
Daripada membuang waktu mencari restoran cepat saji untuk menumpang Wi-Fi, Anda bisa menyewa alat untuk hotspot Wi Fi. Di Inggris, operator Wireless Tep yang menyewakan hotspot per minggu seharga kurang dari USD$ 40 (Rp 401.400), dan tarif internet USD$ 2 (Rp 20.070) per hari untuk penggunaan unlimited.
Penyedia mobile hotspot Rentaphone di Jepang, menyewakannya dengan biaya sekitar USD$ 75 (Rp 752.625) per minggu. Biaya ini sudah termasuk penggunaan unlimited dan pengiriman alat ke hotel.
4. Pasang rencana pemakaian pulsa melalui operator ponsel Anda
Ketika traveling ke luar negeri, kebutuhan tiap orang untuk berkomunikasi akan berbeda, untuk email, pesan singkat, dan pemakaian aplikasi. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya Anda meminta paket data pada operator ponsel Anda untuk penggunaan internasional.
Mungkin traveler tetap akan bisa mengakses aplikasi di ponsel sama seperti sedang di negara sendiri. Namun pastikan Anda pahami batas-batas download data Anda, menit telepon, dan setiap perubahan tarif pada jam kerja, malam hari, dan akhir pekan.
5. Melacak penggunaan data ponsel
Atur pelacak data ponsel ke angka nol pada awal perjalanan. Sehingga Anda dapat melacak berapa banyak data yang digunakan. Terutama jika Anda mendaftar untuk penggunaan data ponsel internasional, dengan batas misalnya 50MB per bulan. Pelacak penggunaan data ini akan menjadi teman baik untuk dompet Anda.
6. Beli nomor lokal
Di beberapa negara, misalnya AS, ponsel umumnya terkunci hanya bisa digunakan untuk beberapa provider. Traveler bisa meminta perusahaan provider yang bersangkutan untuk membukanya. Sehingga ponsel yang traveler bawa bisa dimasukkan SIM card lokal negara yang dikunjungi.
Anda juga bisa membeli atau menyewa ponsel yang telah diisi nomor. Ada beberapa kartu SIM yang bisa Anda gunakan untuk menelpon dari satu negara ke negara tanpa gangguan dalam layanan.
7. Membeli handphone sekali pakai
Ini memang bukan termasuk ide yang cemerlang. Namun bila Anda tetap ingin melakukan panggilan telepon tanpa khawatir akan tagihan, sebaiknya membeli telepon sekali pakai. Di beberapa negara, ponsel lokal dijual seharga kurang dari USD$75 (Rp 752.625) lengkap dengan nomor dan jumlah kuota menit panggilan.
Sebagai bonus, tentunya traveler akan lebih menghemat baterai ponsel pribadi. Walaupun penggunaan Wi-Fi pada ponsel lebih menghemat baterai daripada sinyal 3G atau 4G, tetap saja Anda harus memastikan persediaan baterai ponsel Anda cukup. Salah satu cara paling efisien adalah menurunkan level cahaya pada layar ponsel Anda.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!